Senin, 09 Januari 2012

leukosit ku sayang...

cek lab terakhir, senin 09012012 menunjukkah hasil yg kurang memuaskan.. leukosit (sel darah putih) ku  kembali meninggi melebihi batas normal, nyampe 13 ribu.
astaghfirullah...:(

bukankah sel darah putih itu bertindak dan bekerja jg karena perintah Allah?? jadi jangan takut, jangan bersedih betty...
Dia telah mengatur semuanya, apa yang terjadi biarkan terjadi,, yang penting sudah usaha dan doa.. jadi harus iklhas..ikhlas...
ya Allah betapa susahnya mendidik diri sendiri...

Rabu, 04 Januari 2012

APA ITU LEUKEMIA?



Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikannya.
Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain.

Apa penyebab Leukemia?

Dokter tidak selalu bisa menjelaskan mengapa ada orang yang mengidap leukemia sedangkan orang lain terhindar dari penyakit itu. Namun, kita tahu bahwa orang dengan faktor-faktor risiko tertentu lebih besar kemungkinannya terkena leukemia.
Penelitian menemukan bahwa orang yang terpapar radiasi sangat tinggi dan zat kimia industri (misalnya benzena dan formaldehida) memiliki tingkat risiko leukemia yang lebih besar.
Selain itu, pasien yang dirawat dengan obat-obatan anti-kanker (seperti bahan-bahan alkilasi) terkadang terkena leukemia beberapa tahun mendatang. Dan pasien yang terkena virus leukemia sel-T manusia (HTLV-I/Human T-cell leukemia virus-I) juga rentan terhadap penyakit ini. Faktor-faktor risiko lainnya termasuk orang dengan genetika tertentu (misalnya sindroma Down) atau kelainan darah tertentu (seperti sindroma myelodysplastic).

Gejala

Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia mengalir ke seluruh tubuh. Tergantung pada jumlah sel-sel yang abnormal dan tempat sel-sel ini terkumpul, pasien leukemia mempunyai sejumlah gejala umum antara lain:
  • Demam atau keringat malam
  • Infeksi yang sering terjadi
  • Merasa lemah atau letih
  • Sakit kepala
  • Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit)
  • Nyeri di tulang atau persendian
  • Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa)
  • Pembengkakan, terutama di leher atau ketiak
  • Kehilangan berat badan

Diagnosis

Jika Anda mempunyai gejala atau hasil skrining yang mengarah ke penyakit leukemia, dokter harus mengetahui apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau dari kondisi kesehatan yang lain. Anda akan diminta untuk menjalani tes darah dan prosedur diagnostik berikut ini:
  • Pemeriksaan fisik – dokter akan memeriksa pembengkakan di kelenjar getah bening, limfa, limpa dan hati.
  • Tes darah – laboratorium akan memeriksa jumlah sel-sel darah. Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel darah putih meningkat sangat tinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darah merah menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan pada hati dan/atau ginjal.
  • Biopsi – dokter akan mengangkat sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang besar lainnya. Ahli patologi kemudian akan memeriksa sampel di bawah mikroskop, untuk mencari sel-sel kanker. Cara ini disebut biopsi, yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah ada sel-sel leukemia di dalam sumsum tulang.
  • Sitogenetik – laboratorium akan memeriksa kromosom sel dari sampel darah tepi, sumsum tulang, atau kelenjar getah bening.
  • Processus Spinosus – dengan menggunakan jarum yang panjang dan tipis, dokter perlahan-lahan akan mengambil cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang). Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. Pasien harus berbaring selama beberapa jam setelahnya, agar tidak pusing. Laboratorium akan memeriksa cairan apakah ada sel-sel leukemia atau tanda-tanda penyakit lainnya.
  • Sinar X pada dada – sinar X ini dapat menguak tanda-tanda penyakit di dada.

KLASIFIKASI

Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:

Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.


Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid

Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.




















































































JUMLAH LEUKOSIT DALAM DARAH
  • Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal


Prevalensi empat tipe utama

Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
  • Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
  • Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
  • Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
  • Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.

Pengobatan apa yang ditawarkan?

Kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi. Jenis pengobatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau kombinasi dari dua obat atau lebih.
Pasien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai cara:
  • Melalui mulut
  • Dengan suntikan langsung ke pembuluh darah balik (atau intravena)
  • Melalui kateter (tabung kecil yang fleksibel) yang ditempatkan di dalam pembuluh darah balik besar, seringkali di dada bagian atas - Perawat akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menghindari suntikan yang berulang kali. Cara ini akan mengurangi rasa tidak nyaman dan/atau cedera pada pembuluh darah balik/kulit.
  • Dengan suntikan langsung ke cairan cerebrospinal – jika ahli patologi menemukan sel-sel leukemia dalam cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang, dokter bisa memerintahkan kemoterapi intratekal. Dokter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam cairan cerebrospinal. Metode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui suntikan IV atau diminum seringkali tidak mencapai sel-sel di otak dan sumsum tulang belakang.
Terapi Biologi
Orang dengan jenis penyakit leukemia tertentu menjalani terapi biologi untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. Terapi ini diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik.
Bagi pasien dengan leukemia limfositik kronis, jenis terapi biologi yang digunakan adalah antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Bagi penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan adalah bahan alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia.
Terapi Radiasi
Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar pasien, sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia ini. Beberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh. (Iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi sumsum tulang.)
Transplantasi Sel Induk (Stem Cell)
Beberapa pasien leukemia menjalani transplantasi sel induk (stem cell). Transplantasi sel induk memungkinkan pasien diobati dengan dosis obat yang tinggi, radiasi, atau keduanya. Dosis tinggi ini akan menghancurkan sel-sel leukemia sekaligus sel-sel darah normal dalam sumsum tulang. Kemudian, pasien akan mendapatkan sel-sel induk (stem cell) yang sehat melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar di daerah dada atau leher. Sel-sel darah yang baru akan tumbuh dari sel-sel induk (stem cell) hasil transplantasi ini.
Setelah transplantasi sel induk (stem cell), pasien biasanya harus menginap di rumah sakit selama beberapa minggu. Tim kesehatan akan melindungi pasien dari infeksi sampai sel-sel induk (stem cell) hasil transplantasi mulai menghasilkan sel-sel darah putih dalam jumlah yang memadai.


(SUMBER : id.wikipedia.org, www.parkwaycancercentre.com)


Senin, 02 Januari 2012

AKHIRNYA, BOR DAN JARUM SUNTIK ITU MENEMBUS TULANG KU…

Masih di RS Pusri, samar-samar aku mendengar suara suster berbicara pada misua “kemungkinan istri bapak terkena LEUKEMIA” . hah? Basing saja suster ini, membuat orang cemas saja..itu kan belum pasti, aku menggurutu dalam hati.
Karena dokter menyarankan opname, dan aku pun makin lemas, akhirnya kami memutuskan untuk opname. Tapi sayang, semua kamar di RS tersebut penuh. Terpaksa harus mencari RS lain. Karena sakitku berhubungan dengan darah, dokter  tsbt menyarankan untuk berkonsultasi pada dokter ahli darah, dokter itu adalah dr. Mediarty Shahrir, SpPD, KHOM atau lebih sering dipanggil dengan sapaan dr.Meci.  Katanya dokter ini adalah satu2nya di palembang, dan hanya praktek di 3 Rumah sakit, RS Charitas, RSMH dan RS Siti Khodijah, karena ingin cepat dan terdekat, kami memutuskan untuk ke RS Charitas, malam itu juga aku langsung di opname.
Besoknya, dokter pun datang memeriksa. Ternyata dokternya perempuan (awalnya aku mengira laki2, hihi), baya,  berjilbab  J.
“betty sudah punya anak?” ihiy dokternya memanggilku dengan nama, mungkin karena aku masih muda ya..hehe.
“belum dok, sudah 2 kali keguguran”
“ohh… sudah 2 kali keguguran yo, kemungkinan APS ini bet…”
APS ?? haduh sakit apa pula itu dok..
“kita cek sumsum tulang y, biar pasti sakitnya apa, jangan dengar kata orang…”
“kata orang???., maksudnya..?” aku bertanya dalam hati.
Dokter itu pun pergi, menyisakan pertanyaan2 pada kami…

Dari internet kami ketahui apa itu APS. Ternyata APS itu adalah salah satu jenis kelainan darah. Kurang lebih begini, Antiphospholipid antibody syndrom disingkat APS adalah gangguan pada sistempembekuan darah yang dapat menyebabkan thrombosis pada arteri dan vena serta dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan yang berujung pada keguguran. Nah, kerena aku sudah keguguran 2x, dokter pun mengira aku mengalami APS. Dan kami pun mengira demikian..
Dari internet pula kami ketahui bagaimana proses penge cekan sumsum tulang. Setelah ku baca beberapa artikel, sepertinya cukup mengerikan. Karena untuk mengambil sampel sumsum tulang, tulang harus dibor terlebih dahulu menggunakan alat khusus, pengeboran bisa di lakukan di tulang belakang, panggul atau tulang dada. Setelah tulang di bor, barulah jarum suntik dimasukkan untuk mengambil sumsum tulang tersebut. Hiiiiiii…..Membayangkannya saja cukup membuat aku ngeri,,seram!!.
 Besoknya dokter datang lagi dan kembali menanyakan tentang cek sumsum tulang, dokter juga meyakinkan hal itu tidak berbahaya, dan yang lebih utama adalah untuk mengetahui jenis penyakitnya agar bisa dilakukan pengobatan yang tepat.
Mendengar hal itu, dengan berat hati aku menjawab “oke dok, saya mau”.
Rencana cek sumsum tulang atau yang lebih dikenal dengan istilah BMP (Bone Marrow Puncture) akan dilakukan 3 hari lagi, selama 3 hari itu aku diberi terapi obat melalui infus dan suntikan untuk menghilangkan rasa sakit di tulang paha yang ku alami sebelumnya. Aku pun cek darah ulang. Dengan berbagai pertimbangan dr. Meci ingin BMP tersebut dilakukan di RSMH.

3 hari sudah, rasa sakit di tulang paha ku pun hilang. Tiba saatnya untuk BMP.
Dari RS charitas ditemani suami dan 1 orang suster, aku dibawa pake ambulans menuju RSMH. Selama perjalanan aku berdo’a, dzikir sebanyak2nya, meminta semoga berjalan lancar. Tapi walaupun begitu masih saja terbayang bahwa bentar lagi tulang ku akan di bor. Awaw..pasti sakit.
Tiba di RSMH rasa cemas ku makin menjadi. Aku dibawa menuju ke ruang khusus BMP. Suasana di ruang ini makin membuat aku takut dan cemas, begitu dingin, bau obat, mikroskop, dan lemari besi - yg sepertinya tempat menyimpan alat bor itu-, dan yang lebih seram lagi begitu banyak dokter yang berkerumun di depan pintu, jumlah mereka kurang lebih ada 8 orang. Aku berpikir jangan2 aku akan dijadikan bahan praktek mereka yg akan mengambil spesialis. Deg!
Di ruangan itu, suami sibuk menenangkan aku, meyakinkan semuanya akan berjalan lancar dan akan baik2 saja. Aku sedikit tenang.
“5 menit lagi dr.meci nya akan datang bu” kata suster diruangan itu. Suster ini sepertinya memang petugas khusus BMP. Terlihat dari lihainya ia menyiapkan peralatan yang akan digunakan pada saat BMP nanti. Aku makin cemas ketika melihat alat-alat yang dikeluarkannya dari lemari besi itu. Entah alat apa itu, ada jarum suntik yang cukup besar, kasa, kain putih dll. Dan yang lebih seram lagi aku melihat ada alat seperti bor dengan jarum agak panjang, yg sering digunakan para tukang untuk melobangi dinding. Nah lho!
Alat itu diletakkannya di atas kain putih steril di dalam baki. Rak yg berisi perlatan itu diletakkan disamping ku. Tercium bau obat yg sangat. Dan aku pun makin istighfar sebanyak2nya..takut!
Akhirnya dokter Meci tiba, suami di suruh keluar ruangan. Aku makin takut karena merasa sendirian. Tiba2 ruangan mendadak “rame” karena para dokter yang berkerumun didepan pintu tadi serentak masuk. Aduh,,benar dugaanku, kataku dalam hati.
Kemudian, secara serentak mereka mengerumuniku, 3 orang dokter perempuan berdiri dsamping kiri, dan yg lain berdiri di ujung kaki.
“jangan takut bet,, tidak sakit, Cuma sebentar kok” kata dr.meci, yang dari tadi mungkin melihatku ketakutan.
“betty maunya dimana, tulang belakang atau di dada?”
Karena sudah diskusi dengan suami, aku pun menjawab “ di dada saja dok”.
“ok, sudah jangan takut, kita mulai y”
Sembari mengucap bismillah dr mulai menandai tulang dadaku dengan tanda silang.
“betty ini suspect APS” kata dr.meci (mungkin menjelaskan pada para dokter2 td)
Tempat tersebut  akan dijadikan titik tempat bor tersebut. Kemudian dokter mengoleskan cairan berwarna ungu, banyak sekali, entah untuk apa itu.
“kalau takut, menoleh ke kiri saja bet..” kata dokter, spontan aku langsung menoleh dan menutup mata.
Setelah cairan ungu di oleskan, tiba2 terasa sedikit sakit, seperti di suntik.
“kita suntik bius dulu ya bet”. Oh…bius, aku mulai takut.
Kemudian dokter berkata “ tahan sedikit ya bet..”
Sebentar kemudian aku merasakan ngilu di tulang dadaku, ngilu sekali, lalu terdengar suara “ckrek”. Badan ku gemetaran, sambil berucap “allah…allah…” berulang kali, aku nangis, dan tanpa sadar aku memegang tangan salah satu dokter yg berdiri di sampingku tadi. Untung dokter perempuan, dan iapun mengerti sambil berucap “tenang y bu”..
“sepertinya terlalu dalam” kudengar suara dr.meci, hal itu membuatku makin cemas.
Terasa alat itu sedikit digerakkan, dan tentu itu membuat rasa ngilu yang sangat.
“jarum suntiknya” kembali kudengar suara dokter.
Rupanya aku baru tau, jarum itu digunakan untuk mengambil sampel sumsum yang di ambil melalui bagian atas alat bor tadi.
Sejurus kemudian, terasa alat itu diangkat. Dan,,
“alhamdulillah selesai bet,,”..
“bet..betty…”
Karena masih shok,  mataku masih terpejam dan air mataku masih mengalir. Dokter pun memukul2 pipiku karena dikiran pingsan.
Ku buka mata, dokter senyum.
“sudah jangan nangis lagi, sudah selesai, tidak sakit kan…”
Sudah? Ah segitu saja, tak sampai 5 menit…gumamku dalam hati, hehe J

SALAH DIAGNOSA

“jangan 100% percaya pada satu dokter sebelum cari second opinion”, akhirnya aku membuktikan sendiri pernyataan ini. Ya, aku mengalami salah diagnosa oleh dokter tentang sakit pada kaki ku itu. Ini bukan dokter umum lho, tp dokter  Spesial penyakit dalam, nama dokter itu berinisial “F”.
Masih ingatkan, sebelumnya dokter mendiagnosa sakit di paha ku itu hanya pembekuan darah biasa. Katanya, tinggal dikasih obat, beres…
Tapi, setelah rasa sakit disebelah kanan sembuh, kini pindah ke kiri. Akhirnya, karena tak tahan lagi menahan rasa sakit, kami putuskan untuk pergi ke dokter lagi. Kali ini ke dokter lain, kami ke RS Pusri.
Jam 3 sore, sambil menahan rasa sakit, kami menunggu antrian dokter spesial penyakit dalam, dr Suyata, spPD namanya. Karena pasiennya banyak, kami menunggu cukup lama, makin lama badanku terasa makin lemas dan pucat, rasa sakit di paha kiri pun makin menjadi. Astaghfirullah…
Alhamdulillah giliranku tiba, kami masuk ke ruang dokter :
“ waduh, ibu pucat sekali…” komentar pertama dokter itu.
“keluhannya apa bu?”
“gini dok, paha kiri bawah, diatas dengkul terasa sakit. Sudah di ronsen tak ada masalah”
Kemudian kami menceritakan bahwa sebelumnya sudah pernah periksa pada dokter  F sambil  menunjukkan hasil ronsen, dokter membacanya.
“iya, ini bagus, tak ada apa2”
“ tapi ada lebam biru biru dan bintik2 merah dipaha, di bahu juga ada dok…”
Dokter pun memeriksanya dan langsung berkomentar,
“wah, ini pasti ada hubungannya dengan darah. Sakit ibu ini pasti berhubungan dengan darah, dokter F tidak menyarankan periksa darah?”
“tidak dok,,”
“ini tidak ada hubungannya dengan tulang, seharusnya tidak perlu ronsen segala…” kata dokter itu sambil senyum..
Kami pun diam,,
 “ibu tampak pucat sekali, kalo memang tidak kuat, baiknya ibu di opname saja..”
Akhirnya, setelah konsul agak lama, dokter memberikan surat rujukan untuk periksa darah.
Kami langsung ke lab, dan sampel darahku pun diambil…
Setelah selesai, sambil menunggu hasil labor jam 8 nanti. Dengan pertimbangan ini itu karena masih merasa kuat aku belum mau di opname. Dan kami pun pulang dulu.

Selesai sholat mahgrib aku merasa makin lemas dan rasa sakit makin menjadi.  Misua pun menyarankan untuk di opname saja, sekalian mengambil hasil cek darah, malam jam 9 kami pergi ke RS Pusri.
Tiba di RS langsung masuk melalui UGD, karena malam jadi yang menangani hanya dokter umum. Hasil cek darah pun di ambil. Dan hasilnya :
 *hemoglobin    : 10,2                     (normal 12 – 18)
*eritrosit             :                           (normal 32 –
*leukosit             : 32.000               (normal 5.000 – 10.000)
*trombosit         : 20.000                (normal 150.000 – 400.000)

Dokter menjelaskan semua diluar batas normal, terutama 4 bagian darah penting, Hb, eritrosi, leukosit dan trombosit. Apalagi leukosit yang sangat jauh melebihi batas normal. Dokter menyarankan sebaiknya langsung di opname, karena bisa bahaya katanya.
Jadi, terjawab sudah,, penyebab sakit punggung, sakit tulang paha kiri kanan ku itu penyebabnya adalah ketidak normalan unsur darah ku… bukan karena terbentur, bukan karena terjepit dan seharusnya tidak perlu ronsen tulang dan paru2 segala…
Aku diam karena lemas, sambil mengingat betapa mahalnya obat yg di resepkan dokter sebelumnya, padahal tak ada gunanya…hanya karena  SALAH DIAGNOSA. Astaghfirullah…

ASTAGHFIRULLAH,, PINDAH KE KIRI!!

Selang 1 hari, tepatnya 13 september pagi, seperti biasa, kami bangun sholat subuh, namun tiba2 tulang paha kiri ku sakit, sakitnya persis sama seperti sakit di paha kanan sebelumnya. Sakit..sekali… astaghfirullah..
 Makin lama sakitnya makin menjadi,, aku panik, takut, jangan-jangan sakit tulang paha kanan(atas dengkul jg) yg terjadi seminggu yang lalu terulang lagi. Karena sudah pernah mengalami hal serupa, ku olesi salep pereda nyeri,, dan sakitnya pun berkurang..
Tapi… astaghfirullah siang harinya sakitnya makin menjadi-jadi.. sakit,,sangat sakit..aku tak bisa berdiri, karena sakit aku nangis,,kalo boleh nangis sambil teriak, mungkin aku akan teriak2!. Waktu itu aku sedang sendirian dirumah, aku sms suami, dan dia pun langsung meluncur pulang.
Melihat kondisiku, misuaku pun sedih dan bingung. Kenapa sakit seperti seminggu yang lalu terulang lagi, sembuh yang kanan, kini pindah ke kiri. Astaghfirullah…


12092011, Tepat 25 Tahun Umurku

September, tentu saja jd bulan kesukaanku,, ya soalnya tepat tgl 12 itu tanggal ultah q..
Tak terasa tahun ini sudah ¼ abad,,tua euy!! (alhamdulillah dah bersuami,,sesuatu ya,,hehe)
Seperti kebanyakan orang, tentu sj dihari ultah aku berharap ada sesuatu yg spesial, berhrp dpt ucapan dr orng2 trsyang, berharap dpt kado, berharap dikabulkan do’a,,dannn masih banyak harapan2 lainnya..
Salah satu hal yg paling ddiharapkan adalah mendpt sesutau yg spesial dari orng yang spesial, siapa lagi kalo bukan dr misua tersayang!
Tapi…aw aw aw aw,, aku kuciwa (tu pa, mama kuciwa L) tak ada kado, tak ada dinner, tp Cuma dpt ucapan “met ultah mama sayang”! itu pun agak telatttt…(sore hari, baru inget kali L).
 sangat  kecewa memang, dr pada kesel tak berkesudahan,, malam harinya kekecewaan itu ku ungkapkan pd misua..sambil nangis bawang pula..(wew), misua kalang kabut, akhirnya minta maap :
“papa kan sayang mama” katanya-gombal-,
“mama jangan sedih lagi ya,kadonya malam ini ma! “ (ting ting –kedip2 mata),
“hehe…iy deh mama maapin…luv u jg sayang ..J

DOKTER,, OH DOKTER,, SAYA SAKIT APA?

Selama 3 hari ini aku mengalami sakit di tulang paha, tepatnya diatas dengkul (sekitar sendi), sakitnya luar biasa…mpe nangis-nangis. Segala obat dicoba. Antalgin pun tak mempan!
Sebelumnya,selama beberapa hari  aku merasakan sakit dipunggung. Sakitnya tiba2, pegal2 di tulang belakang. Ortu menyarankan di urut. Walaupun aku tak suka di urut, akhirnya aku mau juga di urut… eh ternyata sembuh. Namun, sembuh dipunggung,, giliran tulang pahaku pula yang sakit. Akhirnya diputuskan periksa ke dokter...

Pertama kali periksa (sakit tulang paha kanan) dokter mengira aku sakit kanker tulang,
“takutnya ibu mengalami gejala kanker tulang”
“baiknya kita ronsen dulu,,”
Deg! Pernyataan dokter itu tentu membuatku takut. Namun aku kembali sedikit tenang karena hal itu belum pasti sebelum dilakukan ronsen tulang. Dokterpun menyarankan untuk melakukan ronsen tulang paha dan paru2.
Besoknya, ditemani suami, kami pun pergi ke rumah sakit.

Setelah menunggu kurbi 2 jam hasilnya sudah bisa diambil. Kami pun mencoba membaca hasil ronsen itu. Hasilnya (sebagai orang “awam”) tak ada apa2,  semuanya normal. Hanya saja di situ tertulis  kesan  “ subcutis hematom pada antero distal Femur kanan”… dari hasil browsing kami ternyata maksud/arti kalimat itu kurang lebih begini “terdapat pembekuan darah didekat tulang paha kanan…” hmmmm…
Malamnya kami pun langsung kembali ke dokter, hasil ronsen dibaca, dan…
“bagus, tak ada kelainan apa2, syukurlah bukan kanker tulang ya,,” kata dokter.
“alhamdulillah..” ucap kami bebarengan.
“namun disini ada keterangan hematom, itu artinya ada pembekuan darah di dekat tulang paha ibuk..” kata dokter lagi.
Nah,, dokter mengira itulah penyebab sakit paha yang kualami itu…,
“pernah jatuh atau terbentur sesuatu?”
“tidak pernah dok”
“mungkin tanpa sengaja, jadi ibuk tidak sadar pernah terbentur”
“hmm,,,namun seingat saya tidak pernah dok, cuman bbrp hari yg lalu pernah duduk impit-impitan dimobil”
“nahh…mungkin itulah penyebab hemotom itu”..
“ohh…gitu ya dok…”
Akhirnya debat selesai sudah, resep pun di tulis. Kamipun pulang…
Besoknya kami ke apotik,, jrengggg… gila, ternyata obanya muahaaalll.. nyampe 850ribu-an! Padahal Cuma 2 jenis pil dan 1 jenis obat oles pereda nyeri untuk  1 minggu, entah obat apa itu. kami berpikir demi untuk sembuh tanpa pikir panjang obat2 itu pun kami beli, itupun Cuma beli 1/2nya dulu..hehe.

Alhamdulillah, 3 hari selama meminum obat sakit di paha ku itu sudah berkurang, namun ternyata muncul LEBAM-LEBAM dan BINTIK BINTIK MERAH di permukaan kulit, kami pikir inilah yg dinamakan “hematom” itu,,,
“oh,,mungkin ini menandakan sakit ku bentar lagi akan sembuh”.

Seminggu sudah, obat yg aku minumpun habis, obat oles pereda nyeri masih bersisa sedikit. Sakitnya tidak terasa lagi, alhamdulillah, aku senang dah bisa jalan n masak2 lagi... senangnya lagi besok 12 september, hari  ulang tahunku.. J