“jangan 100% percaya pada satu dokter sebelum cari second opinion”, akhirnya aku membuktikan sendiri pernyataan ini. Ya, aku mengalami salah diagnosa oleh dokter tentang sakit pada kaki ku itu. Ini bukan dokter umum lho, tp dokter Spesial penyakit dalam, nama dokter itu berinisial “F”.
Masih ingatkan, sebelumnya dokter mendiagnosa sakit di paha ku itu hanya pembekuan darah biasa. Katanya, tinggal dikasih obat, beres…
Tapi, setelah rasa sakit disebelah kanan sembuh, kini pindah ke kiri. Akhirnya, karena tak tahan lagi menahan rasa sakit, kami putuskan untuk pergi ke dokter lagi. Kali ini ke dokter lain, kami ke RS Pusri.
Jam 3 sore, sambil menahan rasa sakit, kami menunggu antrian dokter spesial penyakit dalam, dr Suyata, spPD namanya. Karena pasiennya banyak, kami menunggu cukup lama, makin lama badanku terasa makin lemas dan pucat, rasa sakit di paha kiri pun makin menjadi. Astaghfirullah…
Alhamdulillah giliranku tiba, kami masuk ke ruang dokter :
“ waduh, ibu pucat sekali…” komentar pertama dokter itu.
“keluhannya apa bu?”
“gini dok, paha kiri bawah, diatas dengkul terasa sakit. Sudah di ronsen tak ada masalah”
Kemudian kami menceritakan bahwa sebelumnya sudah pernah periksa pada dokter F sambil menunjukkan hasil ronsen, dokter membacanya.
“iya, ini bagus, tak ada apa2”
“ tapi ada lebam biru biru dan bintik2 merah dipaha, di bahu juga ada dok…”
Dokter pun memeriksanya dan langsung berkomentar,
“wah, ini pasti ada hubungannya dengan darah. Sakit ibu ini pasti berhubungan dengan darah, dokter F tidak menyarankan periksa darah?”
“tidak dok,,”
“ini tidak ada hubungannya dengan tulang, seharusnya tidak perlu ronsen segala…” kata dokter itu sambil senyum..
Kami pun diam,,
“ibu tampak pucat sekali, kalo memang tidak kuat, baiknya ibu di opname saja..”
Akhirnya, setelah konsul agak lama, dokter memberikan surat rujukan untuk periksa darah.
Kami langsung ke lab, dan sampel darahku pun diambil…
Setelah selesai, sambil menunggu hasil labor jam 8 nanti. Dengan pertimbangan ini itu karena masih merasa kuat aku belum mau di opname. Dan kami pun pulang dulu.
Selesai sholat mahgrib aku merasa makin lemas dan rasa sakit makin menjadi. Misua pun menyarankan untuk di opname saja, sekalian mengambil hasil cek darah, malam jam 9 kami pergi ke RS Pusri.
Tiba di RS langsung masuk melalui UGD, karena malam jadi yang menangani hanya dokter umum. Hasil cek darah pun di ambil. Dan hasilnya :
*hemoglobin : 10,2 (normal 12 – 18)
*eritrosit : (normal 32 –
*leukosit : 32.000 (normal 5.000 – 10.000)
*trombosit : 20.000 (normal 150.000 – 400.000)
Dokter menjelaskan semua diluar batas normal, terutama 4 bagian darah penting, Hb, eritrosi, leukosit dan trombosit. Apalagi leukosit yang sangat jauh melebihi batas normal. Dokter menyarankan sebaiknya langsung di opname, karena bisa bahaya katanya.
Jadi, terjawab sudah,, penyebab sakit punggung, sakit tulang paha kiri kanan ku itu penyebabnya adalah ketidak normalan unsur darah ku… bukan karena terbentur, bukan karena terjepit dan seharusnya tidak perlu ronsen tulang dan paru2 segala…
Aku diam karena lemas, sambil mengingat betapa mahalnya obat yg di resepkan dokter sebelumnya, padahal tak ada gunanya…hanya karena SALAH DIAGNOSA. Astaghfirullah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar