Setelah vonis itu, semua keluarga diberi tahu. Dan karena peristiwa “butuh pendonor” malam itu, keluarga dan teman2 tahu bahwa aku sakit leukemia. Semua tersebar dengan cepat, alhasil keluarga sibuk dan teman2ku pun ikut sibuk.
Keluarga sibuk mencari alternatif pengobatan selain kemoterapi yang ditawarkan oleh dokter. Segala obat yang disarankan orang2 kami tampung. Semua dicoba. Mulai dari sarang semut, rebusan daun sirsak, air do’a, akar-akar benalu dan masih banyak sekali. Semua mempunyai khasiat masing-masing.
Here they are :
1. SARANG SEMUT.
Ini adalah obat herbal yang pertama aku minum, selain info yang kami dapat dari internet juga ada kerabat yang memberitahu tetang khasiat obat ini. Sepengetahuan kami, sarang semut asli hanya ada di papua sana. Kami sempat bingung untuk mendapatkannya. Namun, ada yang memberitahu bahwa sekarang sudah ada yang bentuk serbuk dalam kemasan kotak. Di palembang ini, kami mendapatkannya di toko Hasan As.
Dari keterangan pada kemasan, sarang semut ini harus direbus menggunakan panci kaca atau stanlies, dan akan lebih baik jika menggunakan priuk dari tanah. Karena kami pikir mungkin khasiatnya akan lebih bagus, priuk tanahlah yang di pilih.
Karena bentuknya serbuk yang sangaaattt halus, walau telah disaring pun, sisa airnya masih mengandung serbuk2 kecil. Entah itu dari sarang samutnya atau dari priuk tanahnya J. Karena ingin sembuh, air rebusan ini ku minum juga.
Beberapa hari obat ini masih berlanjut ku minum, sayangnya obat ini ada efek sampingnya padaku, aku batuk2. Alhasil, obat inipun di stop. J
2. BENALU KOPI, JERUK NIPIS DAN BAMBU
Ini adalah obat yang paling spesial. Soalnya, selain dari asalnya jauh, tempat mertuaku muara dua, obat ini juga sangat2 susah mendapatkannya. Betapa tidak, sangat jarang sekali benalu yang tumbuh di batang kopi, jeruk nipis dan bambu. Mendengar cerita dari mertua dan kakak ipar ku, untuk mencarinya mereka harus keliling ke kebun bahkan hutan2 di dusun orang lain. Dengan perjuangan berat, akhirnya didapatkanlah ke tiga macam benalu ini.
Ketiga akar ini direbus dan diminum 3 kali sehari, dengan yakin dan berharap kesembuhan dari Allah obat ini terus ku minum. Rasanya tentu saja “enak”. Untuk meminumnya aku harus tutup hidung dan menghirup aroma jeruk, jika tidak…huek..
Obat ini terus berlanjut..
Berusaha dan sabarlah...Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mu,
BalasHapus